Thursday, February 21, 2013

KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN


Paradigma pembangunan saat ini mengalami pergeseran. De-wasa ini paradigma pembangunan menekankan pada pemberdayaan (empowerment) yang dikenal dengan pembangunan manusia (people centered development), pembangunan berbasis sumberdaya lokal (resource based development), dan pembangunan kelembagaan (institutional development).

Institutional development perlu menjadi tema pokok dalam strategi pembangunan nasional di semua sektor, dengan institusi yang berfungsi baik, kemajuan dan pembangunan akan datang dengan sendirinya. Pemerintah tidak perlu langsung melaksanakan kegiatan pembangunan sendiri. Masyarakat dan dunia usaha yang akan melakukan kegiatan-kegiatan itu. Pemerintah mempunyai tugas utama untuk menjamin agar institusi-institusi, aturan main, itu berjalan baik sesuai fungsinya.

Pembangunan kelembagaan perlu diletakkan sebagai wawasan pembangunan karena menyangkut aspek kelembagaan mendukung pelaksanaan pembangunan secara efektif. Pembangunan yang efektif dapat dicapai bila pelaksanaan sesuai pedoman yang disepakati bersama (musyawarah dan mufakat), penyiapan masyarakat dalam menyelenggarakan sendiri pembangunan secara sistematis, pembu-dayaan kebiasaan-kebiasaan proses pembangunan yang partisipatif, dan pengembangan peranserta masyarakat melalui sikap kebersamaan (cooperative) yang diwujudkan melalui pendampingan yang dilakukan oleh masyarakat yang sudah mampu kepada masyarakat yang masih tertinggal.
Kelembagaan (atau institusi) adalah pranata-pranata dan aturan main yang mengatur lalu-lintas ekonomi, sosial, politik, dan hukum. Kondisi krisis dewasa ini menggaris-bawahi adanya berbagai kelemahan insititusi-institusi tersebut. Sehingga pembenahan institusi di segala bidang perlu menjadi prioritas utama dalam upaya pembangunan nasional. Institusi adalah aturan main yang mengatur para pesertanya. Sehingga perlu dipahami di sini bahwa aturan main ini artinya pengaturan pemerintah dan bahwa institusi adalah institusi pemerintah. Tiga kelompok institusi penting yang perlu diberdayakan dalam kehi-dupan ekonomi nasional, yaitu pasar, lembaga-lembaga negara / pemerintah, dan lembaga-lembaga masyarakat. Ketiga institusi tersebut saling mengisi dengan sendirinya, dan bukan saling berebut peran. Dalam sistem ekonomi yang ada dan yang akan berkembang di masa depan, terutama dalam era global ini, institusi pasar adalah yang dominan. Karena institusi pasar telah menjadi salah satu arus besar dunia (megatrend). Oleh karena itu, perangkat pemerintah harus mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan ini sesegera mungkin.
Tantangan yang dihadapi oleh seluruh kelembagaan pemba-ngunan dalam menyelenggarakan pembangunan kelembagaan adalah melakukan perubahan sikap secara sadar dan meningkatkan pro-fesionalisme. Perubahan sikap dimulai dengan sikap serba melayani, mengayomi, meneladani dan mendorong prakarsa dan peranserta aktif masyarakat. Birokrasi dituntut untuk semakin terbuka, luwes, dan tanggap terhadap perubahan dan kepentingan masyarakat dan ber-orientasi pada kebijaksanaan untuk mewujudkan pemerataan dan keadilan dalam pelayanan. Profesionalisme dimulai dari meningkatkan mutu, kemampuan dan kesanggupannya; serta mengadakan perbaikan dan penyesuaian secara sistematis dengan menerapkan sistem ma-najemen yang modern, efisien dan efektif dalam proses penyusunan dan penetapan kebijaksanaan, perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan pemba-ngunan.